MU Sudah 15 Kali Kalah di Premier League, Pertanda Bakal Juara Liga Europa!
2025-04-21 14:54:08 By Ziga

Musim Premier League 2024/2025 menjadi salah satu yang paling mengecewakan dalam sejarah Manchester United. Kekalahan tipis 0-1 dari Wolverhampton, Minggu (20/4/2025), menandai kekalahan ke-15 mereka musim ini—angka yang belum pernah tercapai sejak era Sir Alex Ferguson pada musim 1989/1990.
Gol tunggal Pablo Sarabia melalui tendangan bebas menit ke-77 menjadi pembeda dalam laga tersebut. Wolves, yang menurunkan tim rotasi, sukses menyamai poin Setan Merah dan kini sama-sama berada di papan tengah klasemen, hanya dua angka di atas zona degradasi yang ditempati West Ham.
Kekalahan ini membuat catatan Manchester United kian mengkhawatirkan. Terakhir kali klub sebesar United menelan 15 kekalahan dalam satu musim, mereka finis di posisi ke-13 Liga Inggris dan publik menyerukan pemecatan Ferguson—yang saat itu masih dalam masa awal kepelatihannya.
Namun sejarah mencatat, dari titik terendah itulah Ferguson memulai kebangkitan. United menutup musim 1989/1990 dengan trofi FA Cup setelah menang atas Crystal Palace dalam laga ulang final.
Kini, harapan serupa ditumpukan pada pelatih kepala Ruben Amorim. Meski performa di liga jauh dari kata memuaskan, kiprah mereka di Liga Europa memberi secercah harapan untuk menutup musim dengan prestasi.
Drama epik tersaji di Old Trafford pada laga perempat final Liga Europa kontra Lyon, Kamis lalu. Tertinggal 2-4 di babak tambahan waktu dan menghadapi tim yang hanya bermain dengan 10 orang, MU menunjukkan mental juara.
Penalti Bruno Fernandes di menit ke-114 membuka harapan, sebelum Kobbie Mainoo menyamakan kedudukan di menit ke-120. Hanya berselang satu menit, Harry Maguire mencetak gol kemenangan yang mengguncang seisi stadion.
Dengan kemenangan tersebut, Manchester United berhak melaju ke babak semifinal. Namun, MU dihadapkan pada rintangan berat karena harus menghadapi tuan rumah partai final, Athletic Bilbao.
Bila mampu melewati rintangan dari klub Basque itu, mereka akan berhadapan dengan pemenang antara Tottenham dan tim kejutan asal Norwegia, Bodo/Glimt.
Musim ini mungkin menjadi mimpi buruk di liga domestik, namun Liga Europa kini menjadi satu-satunya jalur penyelamat bagi Ruben Amorim dan Manchester United untuk menebus kegagalan—sekaligus menciptakan kisah kebangkitan yang bisa dikenang selamanya.
🔥 Populer





















